Saudara dan saudari, Khamis Putih adalah hari Khamis dalam Minggu Suci, atau hari pertama dalam Triduum Paska (Holy Triduum). Pada hari ini, kita diajak untuk memperingati dan merayakan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus bersama para rasul. Kita juga mengenangkan pembasuhan kaki sebagai tanda pelayanan Yesus, serta pesan yang diberikan Yesus kepada kita untuk saling memaafkan, saling mencintai dan tetap rela melayani sesama yang lain. Maka, hari ini, kita memperingati tiga misteri, iaitu:
a) Institusi Ekaristi;
b) Institusi untuk para imam; dan
c) Hukum untuk mengasihi dan melayani.
Misa pada Khamis Putih dibahagikan kepada empat iaitu:
a) Liturgi Sabda;
b) Pembasuhan kaki;
c) Liturgi Ekaristi; dan
d) Pendedahan Altar
Liturgi Sabda
Bacaan pertama memberitahu kita bahawa Hari Raya terbesar untuk umat Israel di dalam Perjanjian Lama adalah Pesta Paska di mana pada hari itu, mereka mengingati pembebasan mereka daripada tanah Mesir. Dan untuk kita, perayaan Paska merupakan perayaan terbesar kerana kita memperingati pembebasan kita dari dosa. Di kemuncak perayaan, baik di dalam Perjanjian Lama mahupun Perjanjian Baru, ialah satu perjamuan. Untuk itu, umat Israel menyembelih, mengurbankan, dan memakan seekor anak domba. Anak domba itu menjadi pra-lambang Anakdomba Allah, Yesus Kristus. Dia merelakan diriNya disembelih dan dikorbankan demi membebaskan kita semua dari dosa.
Bacaan kedua pula mengenai Institusi Ekaristi yang terbentuk. Bacaan kedua ini memberitahu kita bahawa Tuhan telah menginstitusikan Ekaristi dalam kenangan kematian dan kebangkitanNya sehingga kedatanganNya yang kedua kali dalam kemuliaan: “Sebab setiap kali saudara makan roti dan minum dari piala ini, saudara mewartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.”(1Kor 11:26). Dalam kenangan bukan bermaksud hanya mengingati masa lampau, tetapi ia bermaksud membuat masa lampau itu hidup, benar dan berkesan. Ia bererti membuat wafat dan kebangkitan Tuhan itu hidup, benar dan berkesan, dalam kehidupan kita, agar sama seperti Tuhan, kita juga akan mengasihi dan melayani antara satu dengan yang lain dan membasuh kaki satu dengan yang lain.
Bacaan kedua adalah tulisan terawal mengenai institusi Ekaristi dalam Perjanjian Baru. Ia memberitahu kita bahwa Ekaristi mempunyai empat aksi:
(i) mengambil
(ii) bersyukur
(iii) memecah
(iv) memberi.
Inilah aksi yang perlu kita lakukan dalam Misa Kudus:
(i) mengambil (persembahan),
(ii) bersyukur (Doa Ekaristi),
(iii) memecah (memecah roti),
(iv) memberi (Komuni Kudus).
Pendeknya, Yesus memberi kesyukuran kepada Bapa atas anugerah kehidupan dan Yesus memberikan nyawaNya untuk orang lain. Pendek kata, kita yang menerima kehidupan Yesus juga bersyukur kepada Bapa atas anugerah kehidupan dan memberi diri kita untuk orang lain. Ringkasnya, Ekaristi adalah mengenai kesyukuran dan pemberian. Kehidupan adalah mengenai kesyukuran dan pemberian.
Pembasuhan Kaki
Adalah penting untuk mengambil kira bahwa cerita institusi Ekaristi tidak wujud dalam Injil Yohanes. Sebaliknya, di dalam Injil Yohanes, ada menceritakan mengenai Yesus membasuh kaki para pengikutNya yang mana tidak terdapat di dalam ketiga-tiga Injil yang lain. Membasuh kaki orang lain adalah kerja para pekerja/orang gaji dan hamba abdi! Yesus datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani dan untuk memberikan kehidupannya sama seperti membayar wang tebusan untuk orang lain! Yang terpenting, secara simbolik, Injil memberitahu kita bahawa Yesus Kristus datang untuk mencuci dan menghapuskan dosa kita dengan Roh Kudus! Yesus Kristus datang untuk menghapuskan dosa-dosa kita dengan Air Pembaptisan! Dan yang penting, Yesus Kristus memerintahkan kita untuk melakukan hal yang sama!
Pembasuhan kaki merupakan sebab dan tujuan institusi Ekaristi dibentuk. Yesus membentuk Ekaristi dengan memberi kepada kita tubuh dan darahNya untuk dimakan dan diminum agar kita menjadi sama seperti Dia, dan dapat membasuh kaki antara satu dengan yang lain, dan sama seperti Dia, kita dapat mengasihi dan melayani antara satu dengan yang lain.
Tetapi, lebih dari itu, Injil memberitahu kita hari ini bahwa Yesus juga membasuh dosa-dosa kita dengan darahNya di kayu salib pada Jumaat Agung dan Yesus juga membasuh dosa-dosa kita dengan air Roh Kudus dalam Sakramen Permandian pada Malam menjelang Paska. Pendek kata, Yesus datang untuk mengasihi dan melayani, menderita dan dikorbankan, menyucikan dan menyelamatkan seluruh dunia.
Liturgi Ekaristi
Selepas homili kita akan melakukan upacara pencucian kaki dan diikuti dengan upacara perayaan Ekaristi. Tanpa Ekaristi kita tidak ada kekuatan untuk membasuh kaki antara satu sama yang lain. Hari ini Misa Kudus kita adalah “Misa pembukaan yang tidak ada penutup” Ianya tidak mempunyai pengutusan! Pengutusan akan diberikan pada Misa Malam Paska! Hari ini Misa Kudus bermula dengan “Triduum Paska” (3 hari): Hari Khamis Putih sampai ke Hari Jumaat Agung (Kematian); Hari Jumaat Agung sampai ke Hari Sabtu Suci (Pemakaman); Hari Sabtu Suci sampai ke Hari Minggu Paska (kebangkitan)!
Selepas Misa Kudus ini Sakramen Maha Kudus akan dipindahkan. Sakramen Maha Kudus di simpan khas untuk komuni pada Jumaat Agung. Selepas pemindahan Sakramen Maha Kudus, Altar akan didedahkan atau dikosongkan, disebabkan tiada Misa Kudus pada hari Jumaat Agung, tetapi hanya servis Alkitab dan pengagihan Komuni Kudus.
Kita digalakkan untuk memberikan sedikit masa malam ini dalam penghormatan dan adorasi Sakramen Maha Kudus, berjaga bersama Tuhan dalam kesengsaraanNya di kebun Getsemani. Dalam penghormatan kepada Sakramen Maha Kudus kita juga memberi kesyukuran atas institiusi Ekaristi yang mengenangkanNya. Disebabkan Khamis Putih adalah permulaan Jumaat Agung kita akan kembali esok untuk merayakan Jumaat Agung.
Amen!