Disclaimer

This site's content is meant to be a place to vent
out anger, frustration, happiness, sadness and all other kinds of emotions. So,
read at your own risk ....


Wednesday, March 31, 2010

Happy Easter To All Christians

Alleluia, Jesus is alive
Death has lost its victory
And the grave has been denied
Jesus lives forever
He's alive, he's alive...

He's the Alpha and Omega
The first and last is He
The curse of sin is broken
And we have perfect liberty
The Lamb of God is risen
He's alive... He's alive
Alleluia... Jesus Is Alive

Jumaat Agung

Saudara dan saudari, Jumaat Agung adalah sambungan daripada Khamis Putih, hari pertama dalam Triduum Paska. Hari ini, kita memperingati kesengsaraan Tuhan kita, Yesus Kristus serta wafatNya di kayu salib. Kita merayakannya dengan bersungguh-sungguh, dengan hati yang terbuka kepada karunia Allah yang pada hari ini dikaruniakan ke atas diri kita dan atas seluruh umat manusia.

Servis pada hari ini terbahagi kepada tiga bahagian:
a) Pewartaan Kisah Sengsara Tuhan kita;
b) Penghormatan salib; dan
c) Bapa kami / Komuni

Sebelum kita mendengarkan Kisah Sengsara Tuhan, kita terlebih dahulu mendengar nubuat Yesaya. Di dalam bacaan pertama, Yesaya sudah menceritakan tentang seorang yang disebutnya “Hamba Tuhan”. Hamba Tuhan itu dihina dan diaibkan orang. Dialah manusia penuh sengsara, yang tahu apa ertinya ‘menderita’. Penderitaannya itu penting bagi umat manusia, kata Yesaya. Sesungguhnya penderitaan itu memang sukar dan sering kali menjadi satu misteri kepada semua, namun penderitaan yang dialami oleh ‘Hamba Tuhan’ mengalahkan segala kuasa kegelapan dan dosa.

Dan di dalam bacaan kedua, Yesus diperlihatkan sebagai Imam Agung yang dapat turut serta dalam merasakan kelemahan manusia. Sama seperti manusia biasa, ketika Yesus diselubungi dengan ketakutan dan kebimbangan, Dia menyerahkan kehendakNya kepada Bapa dan Bapa telah mendengar setiap keluhan dan rintihanNya. Saat itulah yang menjadikan Dia imam dan juga korban supaya melalui Yesus, Ia menjadi sumber kehidupan dan keselamatan bagi semua orang.

Di dalam Pewartaan Kisah Sengsara Tuhan yang baru diperdengarkan sebentar tadi, ayat terakhir yang diungkapkan oleh Yesus sebelum wafat ialah “Sudah selesai”. Dua perkataan sekiranya di dalam Bahasa Melayu, tetapi di dalam bahasa asal, ia disebut “Telestai” yang bermaksud “Dibayar penuh”. Melalui kematianNya di kayu salib, Yesus telah menebus kita semua yang berdosa dengan darahNya supaya kita peroleh pengampunan atas dosa-dosa kita serta menikmati hubungan baru dengan Allah melalui Yesus Kristus, PuteraNya. ‘Hutang’ kita telah sudah diselesaikan penuh oleh Yesus. Dan seperti Bapa mengampuni dosa kita, haruslah kita mengampuni mereka yang bersalah kepada kita.

Bagaimanakah kita harus respons kepada ayat terakhir yang diungkapkan oleh Yesus itu? Harus diingat, ianya bukan satu janji mahupun satu syarat. Kita sememangnya sudah diampuni setiap dosa kita. Apa yang perlu kita lakukan adalah mengucapkan “Amin”. Apa yang perlu kita lakukan hanyalah percaya dengan sepenuh jiwa dan raga kita bahawa dosa kita telah diampuni dan ‘dibayar penuh’. Kerana itu, kita bersyukur dan bergembira kerana Yesus. Kita memberikan penghormatan kepada Yesus dengan mencium Salib kerana Salib merupakan lambing kepada pembebasan kita. Oleh kerana Salib tidak dapat dipisahkan dengan pengorbanan Yesus, semasa kita memberi penghormatan, kita sebenar-benarnya menegaskan bahawa “Kami memuja-Mu dan memuji-Mu, Yesus, kerana dengan Salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dosa dunia.” Dan semasa kita tampil ke depan untuk memberi penghormatan kepada Salib yang melambangkan Yesus sambil merenungkan kematian Yesus untuk mengampuni dosa kita, kita berjanji padaNya supaya hidup kita bisa menjadi sebuah lagu kesyukuran, yang tak henti-hentinya bersyukur kepada Yesus yang mati bagi membayar dosa kita.

Khamis Putih

Saudara dan saudari, Khamis Putih adalah hari Khamis dalam Minggu Suci, atau hari pertama dalam Triduum Paska (Holy Triduum). Pada hari ini, kita diajak untuk memperingati dan merayakan malam terakhir yang diadakan oleh Yesus bersama para rasul. Kita juga mengenangkan pembasuhan kaki sebagai tanda pelayanan Yesus, serta pesan yang diberikan Yesus kepada kita untuk saling memaafkan, saling mencintai dan tetap rela melayani sesama yang lain. Maka, hari ini, kita memperingati tiga misteri, iaitu:
a) Institusi Ekaristi;
b) Institusi untuk para imam; dan
c) Hukum untuk mengasihi dan melayani.

Misa pada Khamis Putih dibahagikan kepada empat iaitu:
a) Liturgi Sabda;
b) Pembasuhan kaki;
c) Liturgi Ekaristi; dan
d) Pendedahan Altar

Liturgi Sabda
Bacaan pertama memberitahu kita bahawa Hari Raya terbesar untuk umat Israel di dalam Perjanjian Lama adalah Pesta Paska di mana pada hari itu, mereka mengingati pembebasan mereka daripada tanah Mesir. Dan untuk kita, perayaan Paska merupakan perayaan terbesar kerana kita memperingati pembebasan kita dari dosa. Di kemuncak perayaan, baik di dalam Perjanjian Lama mahupun Perjanjian Baru, ialah satu perjamuan. Untuk itu, umat Israel menyembelih, mengurbankan, dan memakan seekor anak domba. Anak domba itu menjadi pra-lambang Anakdomba Allah, Yesus Kristus. Dia merelakan diriNya disembelih dan dikorbankan demi membebaskan kita semua dari dosa.

Bacaan kedua pula mengenai Institusi Ekaristi yang terbentuk. Bacaan kedua ini memberitahu kita bahawa Tuhan telah menginstitusikan Ekaristi dalam kenangan kematian dan kebangkitanNya sehingga kedatanganNya yang kedua kali dalam kemuliaan: “Sebab setiap kali saudara makan roti dan minum dari piala ini, saudara mewartakan wafat Tuhan, sampai Ia datang.”(1Kor 11:26). Dalam kenangan bukan bermaksud hanya mengingati masa lampau, tetapi ia bermaksud membuat masa lampau itu hidup, benar dan berkesan. Ia bererti membuat wafat dan kebangkitan Tuhan itu hidup, benar dan berkesan, dalam kehidupan kita, agar sama seperti Tuhan, kita juga akan mengasihi dan melayani antara satu dengan yang lain dan membasuh kaki satu dengan yang lain.

Bacaan kedua adalah tulisan terawal mengenai institusi Ekaristi dalam Perjanjian Baru. Ia memberitahu kita bahwa Ekaristi mempunyai empat aksi:
(i) mengambil
(ii) bersyukur
(iii) memecah
(iv) memberi.

Inilah aksi yang perlu kita lakukan dalam Misa Kudus:
(i) mengambil (persembahan),
(ii) bersyukur (Doa Ekaristi),
(iii) memecah (memecah roti),
(iv) memberi (Komuni Kudus).

Pendeknya, Yesus memberi kesyukuran kepada Bapa atas anugerah kehidupan dan Yesus memberikan nyawaNya untuk orang lain. Pendek kata, kita yang menerima kehidupan Yesus juga bersyukur kepada Bapa atas anugerah kehidupan dan memberi diri kita untuk orang lain. Ringkasnya, Ekaristi adalah mengenai kesyukuran dan pemberian. Kehidupan adalah mengenai kesyukuran dan pemberian.

Pembasuhan Kaki
Adalah penting untuk mengambil kira bahwa cerita institusi Ekaristi tidak wujud dalam Injil Yohanes. Sebaliknya, di dalam Injil Yohanes, ada menceritakan mengenai Yesus membasuh kaki para pengikutNya yang mana tidak terdapat di dalam ketiga-tiga Injil yang lain. Membasuh kaki orang lain adalah kerja para pekerja/orang gaji dan hamba abdi! Yesus datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani dan untuk memberikan kehidupannya sama seperti membayar wang tebusan untuk orang lain! Yang terpenting, secara simbolik, Injil memberitahu kita bahawa Yesus Kristus datang untuk mencuci dan menghapuskan dosa kita dengan Roh Kudus! Yesus Kristus datang untuk menghapuskan dosa-dosa kita dengan Air Pembaptisan! Dan yang penting, Yesus Kristus memerintahkan kita untuk melakukan hal yang sama!

Pembasuhan kaki merupakan sebab dan tujuan institusi Ekaristi dibentuk. Yesus membentuk Ekaristi dengan memberi kepada kita tubuh dan darahNya untuk dimakan dan diminum agar kita menjadi sama seperti Dia, dan dapat membasuh kaki antara satu dengan yang lain, dan sama seperti Dia, kita dapat mengasihi dan melayani antara satu dengan yang lain.

Tetapi, lebih dari itu, Injil memberitahu kita hari ini bahwa Yesus juga membasuh dosa-dosa kita dengan darahNya di kayu salib pada Jumaat Agung dan Yesus juga membasuh dosa-dosa kita dengan air Roh Kudus dalam Sakramen Permandian pada Malam menjelang Paska. Pendek kata, Yesus datang untuk mengasihi dan melayani, menderita dan dikorbankan, menyucikan dan menyelamatkan seluruh dunia.

Liturgi Ekaristi
Selepas homili kita akan melakukan upacara pencucian kaki dan diikuti dengan upacara perayaan Ekaristi. Tanpa Ekaristi kita tidak ada kekuatan untuk membasuh kaki antara satu sama yang lain. Hari ini Misa Kudus kita adalah “Misa pembukaan yang tidak ada penutup” Ianya tidak mempunyai pengutusan! Pengutusan akan diberikan pada Misa Malam Paska! Hari ini Misa Kudus bermula dengan “Triduum Paska” (3 hari): Hari Khamis Putih sampai ke Hari Jumaat Agung (Kematian); Hari Jumaat Agung sampai ke Hari Sabtu Suci (Pemakaman); Hari Sabtu Suci sampai ke Hari Minggu Paska (kebangkitan)!

Selepas Misa Kudus ini Sakramen Maha Kudus akan dipindahkan. Sakramen Maha Kudus di simpan khas untuk komuni pada Jumaat Agung. Selepas pemindahan Sakramen Maha Kudus, Altar akan didedahkan atau dikosongkan, disebabkan tiada Misa Kudus pada hari Jumaat Agung, tetapi hanya servis Alkitab dan pengagihan Komuni Kudus.

Kita digalakkan untuk memberikan sedikit masa malam ini dalam penghormatan dan adorasi Sakramen Maha Kudus, berjaga bersama Tuhan dalam kesengsaraanNya di kebun Getsemani. Dalam penghormatan kepada Sakramen Maha Kudus kita juga memberi kesyukuran atas institiusi Ekaristi yang mengenangkanNya. Disebabkan Khamis Putih adalah permulaan Jumaat Agung kita akan kembali esok untuk merayakan Jumaat Agung.
Amen!

Monday, March 15, 2010

Comments By Michelle Foster on the Return of Michael Shumacher

Michael Schumacher fans may be bemoaning his P6 in Bahrain while his detractors are rejoicing over it, seeing it as a clear sign that the German no longer has the ability that carried him to seven World titles.

In fact, one PF1 Your Say even went as far as to say that if Schumacher doesn't win the title this season it's proof that he only won his help with the help of the FIA.

But really, P6 and after a three-year lay-off? Let's see the rest of you do that.

Schumacher hasn't competed in a Formula One grand prix since the 2006 Brazilian race and yet he qualified his car seventh on the grid and finished the race sixth. And in order to claim that sixth he had to keep Mark Webber, a recent grand prix winner, at bay throughout the opening stint of the race. And let's not forget, Schumacher beat the 2009 World Champ Jenson Button on Sunday afternoon.

And while you could argue that he was four seconds behind his team-mate Nico Rosberg, I draw you back to the fact that Schumacher is returning from three years on the sidelines while Rosberg spent that time honing his craft.

So all in all, not bad for a 41 year old...

And it's not just me leaping to realism. When Jacques Villeneuve is impressed with anything Schumacher does then it must be very impressive. And "very impressive" is exactly how Villeneuve described Schumacher's comeback.


Michelle Foster


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Exactly my point! 3 years of not driving an F1 car, and now he is P6. I wonder anyone else can beat that. Just wait till he wins the race. I have no doubt he will certainly do that.

Friday, March 5, 2010

Different Ways To Fast

Usually, comes Lent season, I would be thinking, "Ok, this is the time for me to fast, to give up food." But a friend of mine sent me this powerpoint presentation which says, "Lets try a different way of fasting. Instead of giving up food only, lets try... "

Fast from anger and hatred
Give your family an extra dose of love each day...

Fast from judging others
Before judging others, recall how Jesus overlooks our faults

Fast from discouragement
Hold on to Jesus's promise that He has perfect plan for your life

Fast from complaining
When you find yourself about to complain, close your eyes and recall the little blessings that Jesus gave you

Fast from resentment or bitterness
Forgive those who may have hurt you

Fast from spending too much money
Try to reduce spending by ten percent and give those savings to the poor

Spend extra time for personal prayer

I pray that this season of Lent will help me to be more grateful and thankful with the gift of Jesus in my life. And to be more grateful and thankful for the gift of my family - my syg and little Daniel.

Thursday, March 4, 2010

Double Standard Practice Or What ?

Remember last year there were two journalists from Al-Islam magazine who posed undercover as Catholics to probe allegations on Muslims being converted ? They took part in the Eucharistic celebration and received Holy Communion. They then spit it out - the bread which has been consecrated as the Body of Christ.

It was kind enough that we had not demanded their head over the unspeakable act. Just imagine what would had happened if there are Christians who did the same to them. I am very much sure that they will cry foul and everywhere on the streets we will see demostration acts by them.

The Government agreed that this is an unspeakable act and it threatens the harmony in the country. The two journalists ought to be punishe for causing disharmony, disunity or feelings of enmity, hatred or ill will, or prejudicing the maintenance of harmony or unity, on grounds of religion (Section 298A (1) of Penal Code).

But hey, no. The Attorney General today decide not to pursue the case due to "public pressure". Read here.

How could this be happening ? Oh my, this is really the case of Double Standard. They wont even punish those who violates the law and causes disunity. So, how do we gonna stay safe in Malaysia ? Is Malaysia still a multi-racial country or do they plan to slowly eradicate people of minority ?

Spirit of Lent

Harian Metro yesterday reported that a church in Johor Bahru WILLINGLY AND WITHOUT ANY CONDITION offered RM2000 to a single mother to help her only daughter pay for university fees. It was reported that the mother, who practices Islam faith had gone to several places like Baitulmal and Pusat Zakat Negeri to ask for help as she was unable to pay for her daughter's fee.

Unfortunely she was turned down by her own people of same faith!

As she sat at a bus stop crying, a man came forward and asked what had happened. She relate her story to this man who had then brought her to a church to seek for help. The priest, after listening to her plight, gave her a cheque amounting to RM2000, with no obligations whatsoever.

Now, this is what I called the spirit of Alms-Giving. And this is what the Season of Lent is all about - Helping another person regardless of their faith and religion.

This is Christ's teaching to us (Matthew 25: 35 - 36, 40):

"For I was hungry and you gave me something to eat, I was thirsty and you gave me something to drink, I was a stranger and you invited me in, I needed clothes and you clothed me, I was sick and you looked after me, I was in prison and you came to visit me.... "

"The King will reply, 'Whatever you did for one of the least of these brothers of mine, you did for me... "


And when someone is doing good to others out of their own free will and with no strings attached, it is not right for us to make speculations or find ulterior motives behind the gesture. After all, we are only practising what our faith had taught us to do...

Please do not mistake the help as an intention to lure away other people of different faith ....


Monday, March 1, 2010

Bowling At Plaza Alam Sentral Shah Alam

Syg had a friendly tournament among the staff of Jabatan Laut. So, again, me and Daniel tag along... Hehehehe, its fun and I do miss bowling. Maybe one day, all three of us could go for a quick game.

Tanjung Bidara Beach Resort

Went to Tanjung Bidara Beach Resort recently. Syg got a Bengkel there, so me and Daniel just tag along since it was paid for.
The journey was about one hour plus, we exit at Simpang Ampat toll, and from there, drove to Tanjung Bidara. Road is kinda winding, but not so bad. Daniel was practically sleeping during the whole journey!

When we reached, we got a shock coz according to GPS, we are there but on site, all we saw was Kem Terendak and Tanjung Bidara public beach. There is no other sign of the resort. We were wondering if we are at the wrong place. Syg went down and asked a pak cik who was sitting nearby. The road leading to the resort was just beside the main parking place.

We had fun and rest there, well, at least for me and Daniel coz we practically sleep and sleep after each meal. Then we got up and brought Daniel to the swimming pool. First time actually for Daniel. He loves to sit at the edge and slides into the pool. Dare not play too long coz he was still down with flu and cough and not to mention, phlegm.
But overall, the place is in dire needs of a proper maintenance. The rooms were badly maintained, insects (especially big ants) crawling around the room. Paint coming off, broken pipes, furnitures, cleanliness and all sorts of amneties you would expect a resort to provide. Even our TV reception is bad. No ASTRO, TV 1 and TV 2 only. That also not clear.

Food preparation and presentation on the 1st night was bad but edible. At least, that was the only part that I feel improved as we stayed. But still not up to the excellent mark.

All in all, like I said earlier, good to have the weekend off by sleeping and watching Daniel enjoying himself. But if you are thinking to spend your money on a vacation at a resort, I would not recommend this one.